Kumpulan Video Agama Lokal (Bugis, Tolaki dan Muna)
Dipublikasikan tanggal 26 Des 2014, Oleh: Sempugi
Sinopsis : Mappalili merupakan acara adat yang diselenggarakan saat menyambut musim tanam saat musim hujan telah tiba. acara mappalili di sigeri kabupaten pangkep sulawesi selatan ini memiliki rangkaian acara selama 3 hari. ritual sere bissu dan atraksi maggiri yang menjadi ciri khas bissu yang kebal dan tidak tembus oleh badik atau keris.
Dipublikasikan tanggal 15 Agt 2013, Oleh: Septiana Raha
Sinopsis : Ewa Wuna dalam bahasa Muna berarti Silat. Ewa Wuna dipentaskan sebagai tari penyambutan dimainkan oleh 6 orang terdiri dari 2 orang pemain badik atau kris dan 3 orang penari bermain parang, tombak dan bendera. Permainan ini diiringi oleh musik Rambi Wuna juga dimainkan 5 orang pengiring musik. Seluruh pemain berusaha menyerang akan tetapi terhalang oleh seorang pemain Petombi (pemegang bendera) sehingga seluruh pemain terhindar dari bahaya. Hal ini berarti rasa kemanusiaan lebih berarti dari pada ketajaman senjata demi kedamaian dan persatuan.
Dipublikasikan tanggal 14 Mei 2015, Oleh: Hairil Nurdin
Sinopsis : Tradisi Mappacci Angngaru dalam Bugis adalah suatu ritual yang dilakukan dalam prosesi pernikahan sebelum bertemunya kedua mempelai tersebut. guna untuk merayakan masa akhir remaja dari kedua mempelai tersebut.
Dipublikasikan tanggal 10 Jan 2017, Oleh: Ahmad Jafar
Sinopsis : Ritual komunitas adat towani tolotang di kabupaten sidenreng rappang sulawesi selatan apabila pemuka / bangsawan mereka meninggal dunia untuk diantar ke pemakaman. sebutan untuk para bangsawan/pemimpin adat Towani Tolotang adalah UWA', dan yang paling tinggi (satu ) orang disebut Wa'Battoa.
Dipublikasikan tanggal 30 Okt 2012, Oleh Andiirvan1
Sinopsis : Ritual untuk mengembalikan semangat Pusaka yang dilakukan oleh Alm. Bissu Puang Matoa Saidi dan Bissu Muharam. Video ini saya dokumentasikan untuk kepentingan riset POLOBESSI dan memahami budaya dan adat istiadat terkait. Diambil pada tanggal 02 November 2010. Copyright by Andi M. Irvan Zulfikar.
Dipublikasikan tanggal 6 Apr 2016, Oleh: Alihafid Menyapa
Sinopsis : Atraksi permainan tradisional bugis Bone Sigajang Laleng Lipa yang diperagakan oleh dua orang masing-masing menggunakan badik (kawali) yang ditampilkan Aliansi Jurnalis kreatif (AJK) dalam festival serumpun Bugis,di Arena Bone Fair, di Kompleks Terminal Petta Ponggawae,Kabupaten Bone, Sulsel, Senin 5 April 2016 malam.
Dipublikasikan tanggal 13 Mar 2013, Oleh: Agus Liambo
Sinopsis : Tarian mondotambe dilakukan dalam acar penyambutan mempelai pria / paraanakia apabila berkunjung di daerah TOLAKI.
Diupload tanggal 15 Nov 2011, Oleh: Yul Ardiansyah
Tulisan : Sharyn Graham
Sebuah contoh individu yang dapat memperjelas konsep calalai. Rani bekerja bersama laki-laki sebagai pandai besi, membuat keris, pisau kecil, dan pisau lainnya; mengenakan pakaian pria, dan mengikat sarungnya seperti pria. Rani juga tinggal bersama seorang istri dan anak angkat mereka. Meskipun Rani bekerja dengan laki-laki, berpakaian sebagai pria, mengisap rokok, dan berjalan sendirian di malam hari, melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak dilakukan wanita lainnya, Rani tetaplah seorang perempuan dan tidak dianggap sebagai pria. Rani tidak berkeinginan menjadi seorang pria. Rani adalah calalai. Anatomi Rani sebagai perempuan melebur dengan pekerjaan, perilaku, dan seksualitasnya, memungkinkan Rani untuk menyatakan diri dan dinyatakan sebagai calalai. Calabai, meski memenuhi harapan-harapan sebagai seorang peremupan, calabai tidak menganggap diri mereka perempuan, tidak pula dianggap perempuan, dan tidak ingin menjadi perempuan (baik dengan menerima batasan-batasan yang diterapkan pada perempuan, seperti tidak keluar sendirian di malam hari, atau mengubah tubuh mereka melalui operasi). Sedangkan calalai cenderung lebih sesuai dengan norma-norma laki-laki,calabai telah menciptakan peran spesifik untuk diri mereka sendiri dalam masyarakat Bugis, terutama dalam peran mereka sebagai Ibu Pernikahan (indo' botting). Sebagai Ibu Pernikahan, calabai mengambil alih total pengaturan pernikahan, termasuk makanan, dekorasi, pengaturan tempat duduk, dan make-up dan gaun pengantin serta rombongan mereka.
Dipublikasikan tanggal 7 Apr 2017, Oleh: Dhany Hasim
Sinopsis : Dalam rangka syukuran pascapanen raya,masyarakat benua menggelar Upacara adat Mosehe Ndiolu. dimana terdapat banyak atraksi budaya yang ditampilkan di dalamnya diantaranya lulo,tari perang,konda'u dan pantun gambus. Semua adalah bentuk rasa syukur masyarakat kepada sang Pencipta atas panen yang melimpah.
Dipublikasikan tanggal 9 Mei 2015, Oleh: Kendarinote
Sinopsis : Etnis tolaki merupakan salah satu suku terbesar di daratan Provinsi Sulawesi Tenggara, memiliki keragaman budaya dan tradisi. Salah satu budaya yang masih dipertahankan adalah budaya adat Tolea Pabitara (juru bicara adat ). Dalam video ini para pelaksana adat diambil sumpahnya oleh sesepuh adat Tolaki dari Lembaga Adat Tolaki
Komentar
Posting Komentar